Minggu, 25 September 2011

DEVELOPING MATHEMATICS EDUCATION IN INDONESIA


By: Marsigit


The psychological aspect that found
Reviewed by : Nita Dewi Rahmawati / 10313244015

Tujuan sistem pendidikan meliputi : a)meningkatkan ketaatan terhadap Allah SWT, b) mengembangkan kecerdasan dan kemampuan individu, c)sikap positif dan mengembangkan kepercayaan diri, d) meyakinkan bahwa semua anak terpelajar.
Sejak 1968/1969, ada kejelasan mengenai pendekatan sistem untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Sejak akhir tahun 1990, perkembangan pendidikan dirancang dibawah anggapan bahwa objek kurikuler dapat diterima secara logika dari tujuan perluasan system nasional dan kemudian pecah menjadi hierarki tepat dari objek bahan-bahan pelajaran, dan bahwa belajar dapat dibuat individual dan bukti guru maka siswa dapat belajar apa yang mereka butuhkan dengan bimbingan minimal dari guru  (Shaeffer, 1990, pp.22). Akan tetapi tahun 1984, kejadian tersebut mengindikasikan bahwa pendekatan tersebut dirasa tidak dapat menjadi sumber mobilisasi dan memulai model aplikasi perluasan nasional.
Sebagai gambaran praktek pengajaran di Indonesia secara umum guru secara langsung menjelaskan dan bertanya dalam konteks sebagai instruksi di kelas yang diikuti siswa dengan mengerjakan tugas di kertas dan menggunakan pensil di tempat mereka. Fungsi guru sebagai figure pusat dalam menentukan aktivitas dan pemberi instruksi dan siswa jarang berinteraksi dengan siswa yang lain (individual). Kebanyakan guru terpusat pada pemberian informasi kepada siswa, papan tulis sebagai media visual, akibatnya guru terlalu sering menulis di papan tulis daripada presentasi mengenai penggunaan logika untuk mengungkapkan gagasan.
Tantangan untuk pendidik di decade salnjutnya yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar matematika, guru harus mengorganisirkan instruksinya terhadap siswa sehingga mereka bisa aktif untuk membentuk pengetahuan mereka dengan memahami  (Peterson in Grouws, et al., 1988). Hal tersebut nampaknya akan gagal untuk hak perubahan pendidikan di Indonesia dikarenakan : 1) kompleksitas dari lingkungan pendidikan, 2) terbatasnya anggaran, 3) kekurangan sumber dan fasilitas, 4) perbedaan pendidikan yang meliputi : etnik, geografis, budaya dan nilai, 5) kekurangan pemahaman guru mengenai teori pengajaran yang baik dan bagaimana untuk melaksanakannya, dan 6) keadaan perkembangan pendidikan berdasarkan alam , asas ilmu dan pendidikan dan berdasarkan kebutuhan kemampuan bersaing di dunia
Kerjasama dalam institusi pendidikan seperti mencari alternatif sebagai sumber pengalaman pendidikan dari beberapa Negara yang mungkin mendapatkan beberapa manfaat, seperti kesempatan : a) diskusi dan meningkatan perkembangan kurikulum materi pengajaran,metode pengajaran dan taksiran, b) memperkaya pengalaman melalui pendidik ilmu matematika, c) meningkatkan kualitas belajar mengajar dan pengembangan laboratorium, d) menyelesaikan matematika dan masalah belajar mengajar di sekolah, e) meminta saran sebagai upaya penningkatan pendidikan matematika.
Untuk saling bertukar pengalaman disarankan bagi institusi pendidikan untuk : a) mengadakan seminar dan workshop, b) mengadakan aktivitas penelitian, c) menerbitkan hasil pertutakan pengalaman dan atau jurnal, d) menjalin jaringan antar institusi atau negara
Dibutuhkan banyak upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dimulai dengan kesiapan dan kesanggupan pendidik untuk mencari inovasi pengajaran, belajar dari Negara lain sehingga peserta didik Indonesia mampu bersaing dengan Negara lain.

0 komentar:

Posting Komentar